IDEALITAS KEMANDIRIAN DAYAH

Main Article Content

Sri Suyanta

Abstract

Dayah merupakan institusi pendidikan Islam awal di Aceh sekaligus menjadi pilar pendidikan Islam di Indonesia yang eksistesinya telah diukir jauh sebelum negara Indonesia itu sendiri lahir, sehingga mencirikan identitas keislaman dan keaslian (indigenous) Aceh. Secara historis, pendirian dayah diinisiasikan oleh masyarakat. Oleh karenanya penyelenggaraan pendidikannya juga bersifat swasta. Kemandirian seperti ini dapat dipertahankan oleh dayah meskipun tetap terdapat perubahan. Dayah di Aceh pada umumnya dapat menjamin eksistensinya tanpa menggantungkan diri pada para pihak untuk membantu kehidupan dayah. Bahkan dayah di Aceh dapat bertahan justeru karena semangat kemandirian ini. Hal ini bisa terjadi karena dayah dapat eksis dengan jiwa interpreneurship (kewirausahaan), baik dalam sektor jasa, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan maupun pada sektor-sektor riil lainnya.

Article Details

Section

Artikel

References

Amiruddin, M. Hasbi. (ed.). Apresiasi Dayah Sebagai Lembaga Pendidikan Islam di Aceh,. Banda Aceh:, Pengurus Besar Persatuan Dayah Inshafuddin, 2010.

Amiruddin, M. Hasbi. Menatap Masa Depan Dayah di Aceh., Banda Aceh:, Yayasan Pena, 2008.

Amnur, Ali Muhdi. Menegaskan Kembali Kemandirian Pesantren, diposkan pada Rabu, 11 Mei 2011.

Anasom. “Patronase di Pondok Pesantren”, dalam Merumuskan Kembali Interelasi Islam Jawa, IAIN Walisongo Semarang:, Pusat Kajian Islam dan Budaya, 2004.

AR, Muhammad. Akulturasi Nilai-Nilai Persaudaraan Islam Model Dayah Aceh. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Lektur Keagamaan, Kemenag RI, 2010.

Arifin, Muhammad. Kapita Selekta Pendidikan (Umum dan Agama), Semarang: Toha Putra, 1981.

Bruinessen, Martin Van. Kitab Kuning: Pesantrren dan Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Mizan, 1995.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Kyai, Jakarta: LP3ES, 1986.

Hurgronje, C. Snouck. The Achehnese I, Translate by AWS O. Sulivan, E.J. Brill, Leiden, 1960.

Idris, Safwan. “Mengemban Amanah Allah: Reaktualisasi Syariat Islam dan Masa Depan Pendidikan di Aceh” dalam Syariat di Wilayah Syariat: Pernik-Pernik Islam di Nanggroe Aceh Darussalam, (Editor Fairus M. Nur Ibrahim), Banda Aceh, Dinas Syariat Islam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2002.

Ismuha. “Ulama Aceh Dalam Perspektif Sejarah” dalam Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers, 1983.

Jalil, Tuanku Abdul. Adat Meukuta Alam. Banda Aceh: Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh, 1991.

Madjid, Nurcholish. Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina, 1997.

Maunah, Binti. Tradisi Intelektual Santri; Dalam Tantangan dan Hambatan Pesantren di Masa Depan, Yogyakarta: Teras, 2009.

Nasution, Harun. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan, 1992.

Siegel, James T. The Rope of God., Berkeley: Universitas California, 1978.

Suyanta, Sri. Dinamika Peran Ulama Aceh., Yogyakarta: AK Group. 2008.

Suwendi, “Rekunstruksi Sistem Pendidikan Pesantren: Beberapa Catatan,” dalam Pesantren Masa Depan, Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren, Bandung, Pustaka Hidayah, 1999.

Thubany, Syamsul Hadi. Relasi Kyai – Santri, Diposkan pada Rabu, 13 Juli 2011.

Wahid, Marzuki. “Pesantren di Lautan Pembangunanisme: Mencari Kinerja Pemberdayaan”, Pesantren Masa Depan, Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Bandung: Pustaka Hidayah, 1999.

Ziemek, Manfred. Pesantren dan Perubahan Sosial, Jakarta: Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1983.